Tadi menerima berita dari salah satu pengurus perusahaan bahwa putri dari seorang rekan kerja membutuhkan pertolongan darah O dikarenakan menderita DBD dengan tranbosit masih 300 cc. Hadir rasa ingin berbagi apalagi tau siapa yang menjadi tujuan.
Meluncur ke markas besar PMI Nagoya Batam , disana jam 13:30 BBWI, isi formulir, setelah dicheck ulang ternyata bener bahwa gol darahku adalah O [ dikira bisa berubah :) ], bisa diambil dan layak untuk dipergunakan atau disalurkan kepada pihak pengguna dengan tensi 120.
Langsung saja diminta masuk ruangan khusus dan duduk dikursi sandar sesuai stelan. Prosesi pengambilan darah dimulai. Petugas meminta perlipatan tangan kiri untuk dibersihkan dengan alkohol. Sesaat kemudian " jreet " jarum ditusukkan ke tengah tengah perlipatan [ rasanya seperti digigit oleh semut]. Kusaksikan dengan jelas darahku mulai turun meniti jarum dan selang, mengalir mesra menuju kantong tampungan bak getah karet usai sadap.
-+ 20 menit proses pendonoran darah selesai, itu ku tau dari tanda alram, petugas buru buru menyelaisaikan tugasnya, lalu mencebut jarum yang menempel di perlipatan tadi.
Seiring jarum lepas akupun "protes".
" Buk kenapa saat pelepasan jarum oru lebih terasa ketimbang saat penusukan tadi?" tanyaku ingin tau.
Petugas nya hanya menjawab dengan tawa kecil.
Buru buru mau turun dari kursi tapi secepat kilat dicegah petugas PMI.
" Bapak duduk dulu," katanya sambli menempelkan plaster dibekas jarum pengambilan darah tadi.
" Angkat tangannya setengah bahu ya pak sampai dengan 15 menit yang akan datang," katanya lembut meyakinkan.
" Ya buk," jawabku tanpa bertanya lagi sambil melirik ke teman sebelah yang belum selesai pengambilan walaupun ia yang duluan diambil sekitar 10 menit mendahului aku.
" Sekarang bapak sudah bisa istirahat diruang tunggu, jelas perugas lanjut, ingat agar tangannya jangan diturunkan selama 15 menit yang akan datang," pertegas petugas meyakinkan. Aku hanya menjawabnya dengan acungan jempol.
Diruang istirahat...
Dua teman sudah menunggu, disana tersedia minuman ion, sebutir telur dan biscuit/ snack untuk dikonsumsi...
Selesai itu langsung ke RSAB bermaksud besuk tapi ruangannya sangat terisolasi, orang tua pasienpun tidak bisa masuk untuk menjaga. Semuanya diurus para "penggawa" rumah sakit.
Rabu 16 Syawal 1435 H / 13 Agustus 2014...
Itulah waktu untuk pertama kalinya aku menjadi pendonor darah.
Sebelum berangkat ke PMI Nagoya tadi ku masih menyempatkan diri untuk Dzuhur, ini adalah kewajiban sebagai seorang hamba disela sela waktu istirahat. Usai sholat, aku menambahkan do'a setelah doa' do'a rutinku selama ini
" Yaa Allah, darah ini kuserahkan pada-MU".
Aamiin.
Batam 16 Syawal 1435 H/ 13 Agustus 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar