Laman

Selasa, 29 Juli 2014

Tentangku dan tentangmu ( Dijalan ini nama kita pernah ditulis)

Gelanyut rimba pekat terpukau dipanah embun.
Gemerincing bayu sembab mengguyur benak.
Keluh aku dalam keterpurukan..karam diantara tanda2 tanya.
Kemana aku pada malam tak bertuan ...?

Kasih. ⭐️⭐️⭐️
Dimana kita saat rindu terabai kala tampuk pertemuan telah diulang?
Cendramata apa yang kau bawa dari pergulatan waktu yang telah sudah tuk sebuah suguhan..?

Sebulan kita saling pergi, berpamitan.
30 hari ku simpan nama dalam kemilau bongkah mutiara.
Kau permata itu,penyinar jiwa pengusir lara...
Kau kilas wajah syahdu itu dari wujud yang hilang.
Gala tungku pemurup nadi2ku yang nyaris melemah.
Dan pengawal hidup kala tapak melangkah menyanding bayang...

Jauh tempuhan ini kasih. 
Hanya aku yang balik & menantimu di rerimbunan malam.
Namun dirimu enggan kembali.
Jauh berubah sederas terjang gemuruh laut selatan.

Maafkanlah....
Dan akupun terpaksa berangkat seiring Romodhon pulang ke hati samudra.
Kan kuangkut keperihan kepelosok adu tanding kerinduan.
Tapi tiada ku timbun kenangan ini.

Tempuhlah kebahagiaan bersama penjaga2.
Dekaplah ketenangan diantara penutup2 wajah.
Sisirlah jejak2 hari nan tersangkut waktu.
Pelihara hati dan jaga deru itu.
Disana mereka menantimu sebelum fajar bersisik, dapatkanlah...
Dekaplah keindahan sebelum purnama berbulan madu...

Aku terkulai, tak mampu menampilkan tarianmu dipesta panen tahun ini.
Tapi tetap ku putar bersama nyanyian anak mata...

Adheek,
Untukmu aku mengalah, biarlah... 
Berangkatlah, bawa dan temui senyummu, sampaikanlah ...
Jangan melambaikan tangan kecuali kau kan bertolak ke negri Mekah.

Bila pergi, jangan menoleh lagi padaku,
Yakh ku takut kau kan rindu...

-Bm, 2 Syawal 1435 H-
 [ Hidup ini susah, apalagi kalau tidak hidup ].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar