Jauh rembulan tafakur bersimpuh melipat setengah sila.
Terbungkuk mesra menyerah diri pada Sang Pemilik Alam.
Membawa amanah ke seperttiga malam,
mengawal insan ke pintu Subuh...
Sejauh dirimu kasih, sesayup aku diperbatasan...
Rintangan membelenggu kita diantara kisah2 duniawi.
Tanya bertaut membedil & merujak hati.
Entahlah, siapa yang memulai khilaf diantara sendi perangkai kata.
Ku tak ingin kau dipersalahkan,
Biarlah peradaban menghujad ku.
Layak aku dipersalahkan...
Waktu memang patut menukar musim.
Tapi hingga detik ini kau masih dijiwaku,
Enggan terganti, pengemas kerinduan...
Entahlah esok .
Bila kau beranjak , akupun merayu langkah...
Dan ku tak tau dimana riwayat akhirku tertulis.
Mungkin Malaikat telah berjaga disekujur pembaringan.
Kan mengajakku kekampung cinta...
Selamat bobok kasih...
Bermimpilah sebelum shaum ditukar imsyak.
Bintang2 telah tumbuh untukmu, petiklah ...
Dan berikanlah untukku meski dari sebuah kejora jatuh dan yang terluka.
Yakh, sebagai cendramatamu diambang rinduku..
Aamiin.
Wassalam.
To Gikel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar