Kali ini,waktu itu menyambung lagi.
Puncak menara putih menawar pilihan.
Dapatkah melajur....
TUHAN.
Ku tak pernah mengucapkan selamat malam kepadaMU.
Padahal Engkaulah Pemberi senja.
Tak jua mengucapkan selamat pagi.
Padahal Engkaulah Penerbit fajar....
TUHAN.
Biarlah lantum do'a dan pintaku tak terkabulkan.
Biarlah jika Engkau tak memberi.
Tapi janganlah membenci...
Tapi hambaMU.
Akan selalu datang bila seru adzan telah mengumandang.
Hamba pasti berbujur simpuh walau berbaju nan berkumal.
Dan akan bersujud bersama peci hitam,kado almh istri tercinta.....
Btm,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar