☆☆☆☆RASULULLAH SAW : “AKU TIDAK MAU MENJADI BEBAN BAGI UMATKU” ☆☆☆☆
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
Ketika Rasulullah SAW menjadi imam dalam suatu sholat di suatu hari, beliau kelihatan seperti sukar melakukan pergerakan.Terasa lain dari hari hari ataw waktu waktu pada sebelumnya.Boleh dikatakan agak sedikit janggal.
Hal ini sangat menimbulkan tanda tanya dan kerisauan di kalangan para sahabat yang menjadi makmum. Mereka tidak dapat sholat dengan tenang dan khusyuk serta merasa agak risau.
Mengapa tidak?Sebab Setiap kali Rasulullah bergerak, kedengaran bunyi mengerutup seperti sendi-sendinya bergeser antara satu sama lain.
Umar yang risau melihat keadaan itu bertanya setelah mereka selesai sholat,dan memberanikan diri untuk bertanya.
“Wahai Rasulullah, kami perhatikan seolah-olah anda sedang menanggung penderitaan yang amat berat sekali. Apakah anda sakit ?”
“Tidak, Umar” jawab Rasulullah. “Alhamdulillah, aku sehat dan segar.”
Akan tetapi jawaban Nabi SAW membuat Umar tidak puas hati dengan jawaban tersebut,hingga menambah kegundahannya.
“Kalau sehat, mengapa setiap kali anda menggerakkan badan, kami dengar seolah-olah sendi tuan bergeser. Kami yakin bahaw anda sedang sakit.”
Tetapi Rasulullah tetap mengatakan tiada yang perlu dirisaukan.
Namun setelah didesak berkali-kali, akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat terkejut karena perutnya begitu kempis dan hanya dililit sehelai kain berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu itulah yang mengeluarkan bunyi setiap kali Rasulullah menggerakkan tubuhnya saat sholat.
“Wahai Rasulullah, apabila tuan lapar dan tidak punya makanan, bagaimana jika kami tidak dapat menyediakannya?” Umar bertanya lagi dengan suara penuh belas kasihan kerana khawatir mereka tidak dapat memenuhi permintaan beliau.
“Tidak sahabatku” jawab Rasulullah.
“Aku tahu kamu sanggup lakukan apa saja untukku. Tetapi apa yang akan kukatakan di hadapan Allah nanti apabila aku sebagai pemimpin menjadi beban kepada umatNya?”
Kemudian Rasulullah menyambung,
“Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah daripada Allah buatku agar umatku tiada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih lagi di akhirat kelak”.
☆ ☆ ☆
الله اكبر ... الله اكبر ... الله اكبر
أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا رسول الله
Subhanallah,Maha Suci Allah SWT
Sungguh sejati suri tauladan.
Abadi lekat sepanjang zaman.
Menuntun umat,pembawa amanah.
Kami mengenangmu.
Kami rindu,merindu selalu.
Dan air mataku tumbuh ...
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.