Laman

Senin, 06 Desember 2010

Terjepit Apit Dinding

Kata demi kata terujar.
Aksara demi aksara terlontar laksana kemarau dibedil hujan.
Memangsa mataku.
Melahap dada pipiku.

Inikah yang kudapat?
Padahal kepala jungkir balik sudah.
Padahal naluri berjalan sudah.
Bahkan kaki tangan telah berat berpikir...
Membantu tujuan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar