Dari Buletin Jum'at, media informasi dan komunikasi umat.
Oleh Ustadz Sigit Pranowo Lc
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuuh.
Pak, apakah benar nabi Sulaiman As memiliki sebuah cincin yang memiliki sifat sifat ALLAH SWT sehingga yang memiliki cincin tersebut dapat menjadi raja.
( Maaf mungkin saya kurang pengetahuan ) saya pernah membaca sebuah novel yang berjudul " Raja Sulaiman ", dalam novel tersebut memang tentang cincin disebutkan. tapi novel tersebutkan fiksi. Mohon jawabannya. wasaalamu'alaikum wr wb.
Wa'alaikumsalam wr wb.
Wahab bin Munhib mengatakan bahwa cincin nabi Sulaiman As berasal dari langit yang memiliki empat sisi. Diantara sisinya tertulis " Laa Ilahaillallahu Wahdahu Laa Syariika Lahu Muhammadun Abduhu wa Rauuluhu. Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-NYA. Muhammad adalah hamba dan Rasul-NYA.
Pada sisi kedua tertulis:
" Allahumma Malikal Mulki Tu'til Mulka Man Tasya wa Tanzi'ul Mulka Man Tasya wa Tu'izzu Man Tasya wa Tuzillu Man Tasya ".
Artinya: " Wahai Allah Raja yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki, Engkau cabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki."
Pada sisi ketiga terulis:
" Kullu Syai'in Haalikun Ilalloh , artinya; " Segala sesuatu akan musnah kecuali Allah."
Pada sisi keempat tertulis:
" Tabarokta Ilahiy Laa Syariiika Laka. " Artinya: "Maha Suci Engkau wahai Tuhanku yang tidak ada sekutu bagi-MU."
Cincin tersebut memiliki cahaya yang bersinar yang apabila dikenakan maka akan berkumpul para jin, manusia , burung, angin, setan dan awan.
Dia juga ( Wahab bin Munhib ) mengisahkan bahwa suatu hari nabi Sulaiman As hendak berwudhu maka ia menyerahkan ( menitipkan ) cincinnya itu kepada Aminah ( budak prempuan) ketika itu ada jin yang bernama Sokhar yang mendahului Sulaiman masuk ketempat wudhu lalu bersembunyi dibalik pintu. Tatkala Nabi Sulaiman As memasuki tempat wudhu untuk menunaikan keperluannya, lalu setan itu keluar dari dalam tempat wudhu tadi dengan menyerupai wajah nabi Sulaiman As, sambil mengibas ngibas jenggotnya yang bekas air wudhu dan tidak berbeda sama sekali dengan nabi Sulaiman As dan mengtakan kepada Aminah: "cincinku wahai Aminah."
Aminahpun memberikan cincin tersebut kepadanya dan dia meyakini bahwa dia ( jin ) adalah nabi Sulaiman As, maka cincin itupun berada ditangannya. Lantas diapun ( jin ) duduk disinggasan nabi Sulaiman , sehingga burung, jin, setanpun tunduk kepadanya.
Tak berapa lama nabi Sulaiman As selesai berwudhu dan mengatakan kepada Aminah," cincinku."
Aminahpun bertanya; " siapa anda ?"
Dia menjawab: " Aku Sulaiman bin Daud." ( Dan tampak sekali perubahan pada penampilan nabi Sulaiman As).
Aminah berkata: " Engkau bohong, sesungguhnya Sulaiman telah mengambil cincinnya dan saat ini dia tengah duduk di singgasana kerajaannya."
Maka taulah nabi Sulaiman As bahwa dia telah mendapati suatu kesalahan. ( Mukhtasor Tarikh Dimasyg juzz III halaman 379).
Nabi Sulaiman As menyadari bahwa setan telah memperdayai budak perempuannya dan mengambil cincin darinya.
Kemudian Nabi Sulaiman As pun pergi kepadang tandus hingga pada suatu ketika ia merasa sangat lapar dan dahaga. Dan terkadang ia meminta kepada orang-orang yang ditemui agar mau memberikannya makanan sambil mengatakan : " Aku Sulaiman bin Daud." Namun orang-orang tidak mempercayainya. Nabi Sulaiman As berada dalam keadaan lapar dan tanpa tutup kepala selama 40 hari.
Sampailah nabi Sulaiman As ditepi pantai dan disana dia menyaksikan sekelompok nelayan, lalu ia pun menghampiri dan bekerja bersama mereka sebagai seorang nelayan.
Kemudian Asif bin Barkhoya berkata:
" Wahai orang-orang Bani Israil , sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh sekelompok setan dan sesungguhnya Sulaiman telah pergi dengan ketakutan diwajahnya."
Tatkala setan yang duduk disinggasana itu mendengar perkataan tersebut maka ia pun pergi menuju lautan dengan perasaan takut dan membuang (cincin yang ia curi). Cincin yang yang dibuang itu lalu dimakan ikan salmon ( yang kemudian ikan itu dijaring oleh nabi Sulaiman As dengan seizin ALLAH SWT).
Ketika nabi Sulaiman As menyembelih perut ikan tersebut maka ia mendapatkan cincinnya berada didalam nya lalu iapun mengenakan dijarinya dan sujud syukur kepada ALLAH SWT. Selanjutnya nabi Sulaiman As kembali ke singgasananya dan duduk diatasnya sebagaimana yang disebutkan didalam firman ALLAH SWT:
Qs Shaad ayat 34.
" Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan kami jadikan (dia) tergeletak diatas kursinya sebagai tubuh ( yang lemah karena sakit ), kemudian ia bertaubat.
[ Bada'i az Zuhur fii WQo'i ad Duhut juz I halaman 85].
Disalin sebagaimana makna aslinya tanpa mengurangi nilai nilai yang terkandung.
Semoga bermanfaat.