Translate

AlQur'an online

__________________________________________________________________ Dipersembahkan oleh finzmyale.blogspot.com Forward: http://m.alquran-indonesia.com/mquran/index.php/quran

Salam Hormat.

Salam Hormat.
[Kelak jika ayah(Encik ku)dibawah ini telah tiada,seterusnya akulah pengurus blog ini.Salamku,Raga D A].

Blogger's

Blogger's
TelagaPunggur-TanjungPinang. 25 Sep '09.Menuju Bangka Belitung kembali...

Selamat datang di blog kami.

➡️ "Salam damai mesra penuh cinta." ⬅️

Yosaldy Fin Pirdaus Z
Fin Pirdaus Z
(Aldy Rafvel Fin Z)
Cikisa Binti Said Ucin .������
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

(ENCIK DYNASTI group)
"Que sera sera".

Entri Populer

Laman

Total Tayangan Halaman

Senin, 18 Agustus 2014

Kau ku lihat dari sini

Ku lihat kau dari sini
Dalam dekap mata terkembang
Bersama jejak nan terurai.
Biarlah bayangku lelah ranum ditebang malam.
Ku peluk dalam senyum kehancuran,
biarlah ... 

Ku tau, terkadang kau jua rindu.
Juli menyampai padaku tertulis pada surat senja dibulan Agustus.
Katanya kau mengigau & menarik napas panjang, memanggilku. 😛
Yakh, kala kau terjaga saat mimpimu dibangunkan rembulan... 😛    

Disana kau kini
Dipustaka penulis2 masyhur asuhan bait2 nan rupawan.
Melebur cengkrama menuai kisah sajak episode berangkai.
Tersenyum digelimang pariwara.
Menyangkar canda, mengulam senyum.
Berpangku senda mengeram sanggar  hatimu...

Mereka menjaga lisan, santun berbuat.
Lembut tutur sapa, penjaga iman,  bersih tiada dosa.
Aku hanya penjaga malam dan pelaku titik noda...

Que sera sera.

Kamis, 14 Agustus 2014

Yaa Allah , darah ini kuserahkan kepada-MU.

Selama ini hanya mendengar saja apa itu yang namanya donor darah. Untuk tau bagaimana proses, rasa, lama atau tidak, sakit/nyeri maupun tidak adalah  sangat tidak dikenal samasekali.

Tadi menerima berita dari salah satu pengurus perusahaan bahwa putri dari seorang rekan kerja membutuhkan pertolongan darah O dikarenakan menderita DBD dengan tranbosit masih 300 cc. Hadir rasa ingin berbagi apalagi tau siapa yang menjadi tujuan.

Meluncur ke markas besar PMI Nagoya Batam , disana jam 13:30 BBWI, isi formulir, setelah dicheck ulang ternyata bener bahwa gol darahku adalah O [ dikira bisa berubah :) ], bisa diambil dan layak untuk dipergunakan atau disalurkan kepada pihak pengguna dengan tensi 120.
Langsung saja diminta masuk ruangan khusus dan duduk dikursi sandar sesuai stelan. Prosesi pengambilan darah dimulai. Petugas meminta perlipatan tangan kiri untuk dibersihkan dengan alkohol. Sesaat kemudian " jreet " jarum ditusukkan ke tengah tengah perlipatan [ rasanya seperti digigit oleh semut]. Kusaksikan dengan jelas darahku mulai turun meniti jarum dan selang, mengalir mesra menuju kantong tampungan bak getah karet usai sadap.
-+ 20 menit proses pendonoran darah selesai, itu ku tau dari tanda alram, petugas buru buru menyelaisaikan tugasnya, lalu mencebut jarum yang menempel di perlipatan tadi.

Seiring jarum lepas akupun "protes".
" Buk kenapa saat pelepasan jarum oru lebih terasa ketimbang saat penusukan tadi?" tanyaku ingin tau.
Petugas nya hanya menjawab dengan tawa kecil.
Buru buru mau turun dari kursi tapi secepat kilat dicegah petugas PMI.
" Bapak duduk dulu," katanya sambli menempelkan plaster dibekas jarum pengambilan darah tadi.
" Angkat tangannya setengah bahu ya pak sampai dengan 15 menit yang akan datang," katanya lembut meyakinkan.
" Ya buk," jawabku tanpa bertanya lagi sambil melirik ke teman sebelah yang belum selesai pengambilan walaupun ia yang duluan diambil sekitar 10 menit mendahului aku.

" Sekarang bapak sudah bisa istirahat diruang tunggu, jelas perugas lanjut, ingat agar tangannya jangan diturunkan selama 15 menit yang akan datang," pertegas petugas meyakinkan. Aku hanya menjawabnya dengan acungan jempol.

Diruang istirahat...
Dua teman sudah menunggu, disana tersedia minuman ion, sebutir telur dan biscuit/ snack untuk dikonsumsi...

Selesai itu langsung ke RSAB bermaksud besuk tapi ruangannya sangat terisolasi, orang tua pasienpun tidak bisa masuk untuk menjaga. Semuanya diurus para "penggawa" rumah sakit.

Rabu 16 Syawal 1435 H / 13 Agustus 2014...
Itulah waktu untuk pertama kalinya aku menjadi pendonor darah.

Sebelum berangkat ke PMI Nagoya tadi ku masih menyempatkan diri untuk Dzuhur, ini adalah kewajiban sebagai seorang hamba disela sela waktu istirahat. Usai sholat, aku menambahkan do'a setelah doa' do'a rutinku selama ini

" Yaa Allah, darah ini kuserahkan pada-MU".
Aamiin.

Batam 16 Syawal 1435 H/ 13 Agustus 2014.



Senin, 11 Agustus 2014

Diatas Laut pesisir Melur [ Pantai teman mengadu, jeritku disambang pesisir ].

Ligat malam tadi pekat menggendong gelap.
Angin teduh, ombak manja,
Sesekali karang bersilat gelombang, membangun ikan tengah tidur2 ayam.
Buah cemara kadangkala jua terjun dibedil bayu lalu, menggulung rambutku...

Diatas pucuk cakrawala sana dewi malam baru saja hijrah, makan besar menjamu bintang.
Terang masih lekat berdenting membawa  lagu "bunga tanjung kembang tak jadi".
Berdansa ditandak alun serangkai .
Syahdu berdentang dipesisir teluk Melur.

0kh, baru saja tau 
ternyata aku t'lah ditinggal purnama...

Kuuuur semangat...

Que Sera Sera.
Camp Pengungsi Vietnam, pulau Galang-Melur, Btm 16 Syawal: 1435 H / 12 Agutus 14.

Purnama, mendung dan senja terakhir.

Lembab sinar mentari.
Antara basah kering meninju tanah.
Mega turun menjajah, lengkap membawa satuan tempur halilintar.
Mengambil ancang ancang menyerbu bumi.
Akankah dunia siaga, menimba bah ?!
Langitpun suram kelam enggan terkembang, kisut...

Sekelam hati.
Tiada Purnama dan lampu jalan penerang jiwa.
Obor & damar pun jauh dari sulut.
Berharap kelabat suar kapal nanti malam.
Dan pijar kunang kunang.

Dimana hati terperam kala rindu aku centang..?
0kh hanya Minggu lalukah kita menangis untuk Palestina...?
Cuma kemarin malam berdua berperahu menuju pulau sengketa.
Dan hanya bulan tadi rupanya kita bersua di pesta kurma...

Que sera sera.
Batam 15 Syawal 1435 H/ 11081014.

Kamis, 07 Agustus 2014

Aku tau itu setelah tau tiada rindu.

Tumbuh mega2 mengecup langit.
Rinai hilir mudik timbul tenggelam.
Tadi mentari tandus, bertatih lemah meraih ufuk lembah semesta.
Disana laut berlumpur hitam telah menanti...

Siapakah yang menungguku di ngarai jiwa?
Adakah rindu di bai'at dari sesisir hati?
Jauh tungku dari bara, lesap angin tak mampu menyebuh bibit api.
Aku dikeruk tanya, tertimbun pelantar nantian.
kuyub rengkuh di tandak lampu kunang2.

Duhai jiwa yang tenang penindai malang.
Dia untukmu tiada kisah, pucat cerita.
Jauh kabar dari tinta, kertas melayang di pinang halilintar.
Tiada kenang pengikat kesan.
Waktunya telah disergap embun.
Lesung pipit sendu telah berlalu seiring rinai di takluk hujan...

Untukmu ku singkap Gurindam IIX.
Ku ceritakan Sabai Nan Aluih Tulis Sutan Sati.
Dan Perawan Disarang Penyamun.
Ku kenang bersama Sukreni Gadis Bali.
Biarlah Sengsara Membawa Nikmat.
Kau ku sayang melebih Aku.
Do'aku untukmu dari bilik Dibawah Lindungan Ka'bah.
Ku rindu bersama Layar Terkembang...

Lalu esok ku kan terpaksa pergi,
menumpang Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck .....

Que Sera Sera
[Btm, 11 Syawal 1435 H/07 Agustus'14].

Selasa, 05 Agustus 2014

Hujan ini menantang rindu.

Deras rinai merenggut pagi hingga surya diguling senja..
Mega mengawal kepintu Ashar.
Mentari menggulur tikar meski sila tetap melingkar,
tiada letih meski dipukul hujan bertalu talu...

Yakh seperti hati di gendang tanya.
Ba'iat setia berkalung janji, padamu.🌹🎀
Akupun tiada lelah sebelum jenuh dituai hati.
Dan hingga disatu waktu ku akan terpaksa pergi 😔

Que sera sera.
[ Cammo I P - BC, 05 Agustus 14 ]



Senin, 04 Agustus 2014

Senja ini ku pinta kau datang.

Menuai rindu mendulang sepi.
Ku dibuai senja kala mentari merunduk di bibir puspa.
Sekejap lagi petang rebah seiring bintang tumbuh.
Maghribpun hampir tiba turun ke ladang.

Kau ku panggil di titian senja langit merah jambu,
Datanglah, besuk jiwaku.
Kesinilah, masihkah berbau rindumu ..?

Que sera sera.



Jumat, 01 Agustus 2014

Asing aku malam ini

Mengarung malam, terjerat gelap.
Aku tertimbun dibawah belukar menunggu lampu halilintar 
Jalan ini hilang ...
Dimana bintang2 adu lompat karung?
Kemana sabit mengasah tanduk?
Purnamapun lesap tiada kutik...

Legam jiwa terpantun tandus.
Syair2 hilang terhanyut rinai ditengah malam.
Dimana embun bersembunyi kala butir hujan sebesar kepal ?

Suaramu hilang, jauh senyum
Mendekam dimana?
Kita terasa asing sudah, terasa jauh sudah.
Terasa tak kenal sudah...

Owh Kian Santang bin Prabu Siliwangi.
Kirimkan aku keris ciungwanara.
Walasungaang, kasih aku cakrabuana.
Berilah untuk sakti ....

[ Ban motor bocor alus ]. 
Batam 01 Agustus 2014.

Pengikut